Tuhan telah menciptakan makhluk yang sangat beragam . Mulai dari manusia, hewan, tumbuhan dan masih banyak lainnya. Namun, dari sekian banyaknya ciptaan Tuhan, yang paling sempurna adalah manusia. Makhluk yang di bekali dengan akal dan juga hati nurani.
Berbicara tentang manusia tentunya harus mengetahui adanya perkembangan, karena manusia sendiri dalam kehidupannya mengalami beberapa fase dan perubahan. Di mana tiap-tiap perubahan manusia sendiri sangat mempengaruhi pada sikap dan pola berfikir.
Tak heran jika menelisik pertumbuhan dan perkembangan manusia sangatlah beragam. Mulai dari watak, warna kulit dan juga fisik. Melihat perkembangan manusia khususnya pada masa remaja sangatlah menarik. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa.
Masa remaja pada umumnya dan masa remaja awal pada khususnya tidak datang secara mendadak dan tiba-tiba, tetapi melalui pertumbuhan yang simultan. Dalam hal ini, tidak ada pemisah yang memagari atau membatasi secara jelas.
Di akhir masa kanak-kanak sebenarnya merupakan masa menjelang kedatangan masa yang baru yakni remaja, yang disebut dengan masa pueral dalam waktu yang singkat.
Perkembangan remaja berasal dari masa pra-remaja, masa remaja awal, dan masa remaja akhir. Pada umumnya para remaja membutuhkan pembinaan untuk mengatasi masalah-masalah yang dialaminya. Remaja juga membutuhkan pengawasan dan perhatian khusus dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukannya.
Kebutuhan remaja sendiri pada umumnya tidak jauh berbeda dengan kebutuhan anak-anak atau manusia. Mereka juga membutuhkan apa yang dibutuhkan makhluk hidup pada umumnya, seperti makan minum, istirahat, kegiatan, tidur, oksigen dan lain sebagainya.
Hanya saja yang membedakannya adalah dalam hal kejiwaan/emosional. Sedangkan kebutuhan kejiwaan remaja agak berbeda dengan kebutuhan pada masa kanak-kanak baik dipandang dari segi jenis maupun kualitasnya.
Sebagai orang tua sudah tentu harus mampu memahami apa yang di perlukan dan di butuhkan oleh seseorang anak yang menginjak usia remaja. Dalam kata lain perlu ada pendekatan khusus, tidak egois serta mendidik terlalu keras. Cobalah lakukan pendekatan dari hati ke hati agar seorang anak merasa nyaman.
