Beranda Filsafat Filsafat Hellenisme Dalam Peradaban Islam

Filsafat Hellenisme Dalam Peradaban Islam

1193
1

Masuknya filsafat dalam dunia Islam terbentuk atas filsafat Hellenisme. Filsafat Hellenisme sendiri adalah istilah yang diambil dari bahsa Yunani kuno hellenizein yang artinya berbicara atau berkelakuan seperti orang Yunani. Hellenisme secara umum merujuk pada istilah untuk menunjukkan gabungan kebudayaan Yunani dengan budaya Asia kecil, Mesopotamia, Syiria dan Mesir kuno.
Sebelum datangnya Islam, filsafat tidak dikenal oleh bangsa Arab, hanya beberapa dari mereka yang mengenalnya. Mereka baru mengenal pasca terjadinya ekspansi terhadap beberapa wilayah. Yaitu pada saat Islam telah berhasil memperluas pengaruhnya dalam dunia Timur, sehingga nantinya terjadilah pergumulan antara Islam dengan budaya-budaya setempat. Seperti Yahudi, Kristen, Zeroaster, Manichaesim dan Mazdaisme dimana ketika kedatangan Islam yang dibarengin dengan pergumulan yang positif dengan kebudayaan Yunani.
Sehubungan dengan adanya perluasan wilayah Islam, filsafat Hellenisme telah berkembang pada negara-negara yang telah ditaklukannya. Pusat dari penyebaran filsafat Hellenisme sendiri ialah Mesir, Palestina, Irak, Syiria dan negara-negara Timur lainnya. Di mana pada awal perkembangannya merupakan imbas dari ekspansi Alexander Aprodesais terhadap negara-negara Asia dan Afrika. Sehingga ekspansi tersebut menimbulkan pergesekan serius antara filsafat Yunani dengan aliran-aliran kepercayaan yang ada pada negara-negara jajahan. Sehingga tidak mengherankan jika Alexandria, Harran dan Janisabur pada akhirnya menjadi pusat pendidikan filsafat pada masa sebelum atau setelah kedatangan Islam.
Dari pergumulan antara kebudayaan Yunani dengan spiritualitas kebudayaan Timur kemudian melahirkan mainstream pemikiran filsafat tertentu: neoplatonisme, Neopytagorisme, Hermenetisisme. Kemunculain aliran filsafat irrasional tersebut menandakan keserasian antara kebudayaan Yunani dengan spiritualitas kebudayaan Timur. Yang dimaksud dalam hal ini bukan filsafat rasional Aristoteles, nelainkan filsafat irrasional yang datang sebelumnya.
Pada akhirnya filsafat Hellenisme merasuk dalam khasanah pemikiran Islam. Filsafat tersebut awalnya difungsikan sebagai penyeimbang perkembangan peradaban Islam yang terus berkembang dengan pesat. Perluasan wilayah telah mendorong untuk mulai mengenal filsafat secara cepat. Hal ini disebabkan karena tidak adanya keterpisahan antara filsafat dengan ilmu natural yang sangat dibutuhkan negara. Sedangkan filsafat natural sendiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari filsafat irrasional. Filsafat irrasional sangat kaya akan capaian-capaian natural seperti kimia, kedokteran, astronomi dan lain sebagainya. Bahkan ironinya filsafat irrasional sangat dekat dengan agama seperti tidak adanya pemisah antara ilmu dengan agama. Dengan demikian kebutuhan ilmu humaniora dalam membangun peradaban mengakibatkan filsafat irrasional mengakar kuat dalam peradaban Islam.

sumber: di ambil dari buku Filsafat Islam Antara Ilmu Dan Kepentingan

1 KOMENTAR

  1. Hei siellä! Tätä postausta ei voisi paremmin kirjoittaa! Tätä artikkelia katsoessani tulee mieleen edellinen kämppäkaverini! Hän puhui tästä jatkuvasti. Lähetän tämän postauksen hänelle. Hänellä on varmasti hyvä lukukokemus. Suuri kiitos jakamisesta!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here